BLITAR - Tradisi satuan merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan oleh seluruh prajurit yang akan masuk satuan Yonif 511/DY, karena kegiatan ini selain untuk mengenalkan satuan kepada para peserta tradisi juga dapat memberikan dorongan semangat, menanamkan rasa bangga dan pengakuan sebagai prajurit Badak Hitam yang siap tempur.
Sebanyak 200 prajurit yang tergabung dari Perwira, Bintara dan Tamtama baru masuk Yonif 511/DY mengikuti orientasi tradisi masuk satuan, tradisi tersebut dilaksanakan di Candi Penataran dan Monumen Trisula Kabupaten Blitar, Jum’at (28/01/2022)
Warga baru Yonif 511/DY di Candi Penataran mendapatkan wawasan oleh, Agus Setiono selaku juru pelihara tentang Candi Brawijaya yang saat ini menjadi lambang Kodam V/Brw. Agus menceritakan sejarah singkatnya.
”Candi Brawijaya didirikan pada tahun 1291 Saka, yang membangun Raja Hayam Wuruk, ukuran panjang 4, 48 m dan lebar 4, 48 m tinggi 10 M, luas keseluruhan Candi Penataran 23.400 m, " ucap Agus.
Di Monumen Trisula warga baru juga mendengarkan cerita sejarah singkat dari juru kunci, Sukamto tentang perjuangan para prajurit Yonif 511/DY dalam menumpas gerakan sparatis di Blitar selatan, dilanjutkan renungan suci dan doa bersama.
Setelah rangkaian kegiatan tersebut selesai, para warga baru akan diuji ketahanan fisik dan mentalnya yaitu melaksanakan Han Mars menuju Asrama Yonif 511/DY. Setelah sampai di Yonif 511/DY seluruh warga baru melaksanakan penghormatan dan mencium patung Badak Hitam sebagai lambang satuan yang berada tepat di depan Mako Yonif 511/DY.
Memasuki pintu gerbang dengan langkah tegap disambut oleh seluruh prajurit Yonif 511/DY dengan menyanyikan lagu Mars Badak Hitam, dilanjutkan dengan upacara penerimaan warga baru di lapangan.
Danyonif 511/DY Letkol Inf Rully Noriza, S.I.P., M.I.P dalam sambutan upacara penerimaan warga baru mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Yonif 511/DY yang telah hadir pada acara puncak rangkaian kegiatan bimentra kali ini.
Dirinya berharap agar makna dan hikmah bimentra ini dapat di jadikan sebagai sumber kekuatan jiwa korsa dan terbentuknya mental yang kuat serta menumbuhkan rasa cinta kepada satuan.
”Prajurit Badak Hitam yang siap tempur, maka harus menjadi prajurit yang tangguh yaitu prajurit yang berkarakter mempunyai jati diri, pandai, terampil. Disamping itu harus mempunyai fisik yang prima, pemberani dan pantang menyerah serta berprestasi, " harap Danyon.
Diakhir kalimatnya Danyon menegaskn, menjadi prajurit Badak Hitam yang tangguh harus di didik dan dilatih untuk meraih kemenangan. Sehingga dengan kedatangan warga baru di Yonif 511/DY diharapkan nantinya akan menjadi prajurit yang loyal terhadap atasan dan selalu siap untuk digerakkan serta dapat meraih berbagai prestasi. (*)